Kalimat ketiga dalam sumpah pemuda menandakan betapa pentingnya bahasa Indonesia. Namun sering kita menganggapnya sebagai hal yang sepele. Pelajaran bahasa Indonesia, banyak siswa yang mengeluh saat pelajaran Indonesia. Sebenarnya tidak bisa disalahkan juga kalau kita tidak begitu tertarik dengan pelajaran bahasa Indonesia. Karena, pelajaran itu sudah berlangsung semenjak kita duduk di bangku SD bahkan ada yang belajar sebelum duduk di bangku sekolahan. Tapi bukan pula menjadi sebuah pembenaran kalau kita kemudian menganggap remeh pelajaran bahasa Indonesia. Bahasa itu menunjukan bangsanya. Bahasa bisa dijadikan sebagai media untuk mengenal dan mempertahankan budaya asli milik kita sendiri. Bahasa persatuan juga merupakan bagian dari bentuk budaya, maka kita harus tetap melestarikannya. Jangan sampai kita terlena kemudian bahasa kita diklaim oleh bangsa lain. Sekarang saja sudah banyak Negara di dunia yang mengajarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa asing mereka. Setidaknya kita malu dengan mereka yang mau mempelajari bahasa kita, sementara kita sendiri terkesan males-malesan untuk mempelajarinya. Padahal, kalau memang benar bahasa Indonesia suatu saat bakal jadi popular karena banyak yang meminati, kita sendiri yang bangga. Kebanggan itu bisa tetap menjadi milik kita, selama kita tetap memiliki bahasa Indonesia.
Peran guru bahasa di sini juga sangat penting. Mata pelajaran bahasa Indonesia harusnya diajarkan lebih gaul dan actual. Misalnya guru menggunakan sumber-sumber yang dekat dengan siswa sebagai bahan pembelajaran. Untuk analisis novel contohnya guru memakai novel yang baru popular saat itu seperti lascar pelangi dan lain-lain. Sebagai murid, kita harus menghargai guru kita khususnya guru bahasa Indonesia yang menyadarkan kita betapa pentingnya berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bahasa Indonesia itulah yang seharusnya bisa tetap menjadi identitas bangsa. Bahasa sebagai identitas itu penting, terlebih kalau nanti kita juga belajar bahasa asing. Menjadi semacam fondasi awal berbahasa yang baik. Yang tidak kalah penting, biarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara tulisan maupun pengucapannya tetap mendarah daging di hati kita. Mungkin itulah yang disebut semangat sumpah pemuda.